Masker Unik Karya Diah Gardenia, Tampilkan Motif Merak hingga Gegunungan
Masker fashion nan unik karya Diah Gardenia, tampilkan motif merak hingga gegunungan.
Penulis: melia luthfi.husnika
Editor: Adrianus Adhi
TRIBUNJATIMWIKI.COM, SURABAYA -Selama pandemi Covid-19 berlangsung, masker menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang.
Bahkan saat ini masker menjadi point of view saat bertemu orang. Oleh karena itu, banyak yang memilih menggunakan masker cantik.
Hal ini turut mendorong munculnya sejumlah seniman masker yang menawarkan berbagai corak dan gambar.
Salah satunya Diah Gardenia. Seniman sekaligus pelaku batik ini turut mencoba bisnis masker fashionable.
"Sebenarnya awalnya bikin untuk satu set dengan scarf. Tapi ternyata permintaannya banyak, jadi bikin yang bisa dibeli terpisah," kata Diah Gardenia.
Ada berbagai motif yang ia ciptakan, seperti floral, bulu merak, gegunungan, dan sebagainya. Warnanya pun beragam, ada kuning, biru, merah, coklat, dan masih banyak lagi.
"Total ada sekitar 20 desain, jadi macam-macam. Gegunungannya ada yang pakai corak batik, ukel-ukel, dan lain-lain. Pembeli paling banyak suka sama motif gegunungan dan merak," urai Diah Gardenia
Ia sendiri mengaku tetap ingin memberi sentuhan batik dalam maskernya. Hal ini karena produksi batiknya harus terhenti sementara selama pandemi covid-19.
"Khas batiknya masih ada ya di masker. Soalnya mau meninggalkan batik kok masih ragu-ragu," imbuhnya.
Desain tersebut ia buat dengan lukis tangan. Kemudian diproses secara digital, baru ditransfer di atas kain masker.
"Jadi saya bikin lukisannya dulu, kemudian saya scan dan proses lewat digital. Baru di-print," ungkap pemilik Gardenia Scarf ini.
Sebenarnya bisa saja melukis langsung di atas masker, namun memerlukan cat khusus dan harga jualnya terbilang tinggi.
"Saya pilih printing untuk mengejar permintaan pasar, di samping menyesuaikan scarf-nya," imbuh Diah.
Masker dengan desain tiga dimensi tersebut terdiri dari tiga lapis. Diah mendesainnya menutup secara optimal di bagian dagu dan samping.
"Masker yang seperti ini banyak disuka karena enak dipakai olahraga dan kegiatan sehari-hari. Maskernya tanpa jahitan tengah dengan ukuran L," Diah menyampaikan.
Ia melihat ada peningkatan pengguna masker kain. Jika dulu masyarakat hanya memikirkan dari segi kesehatan, maka kini tidak sedikit yang mempertimbangkan estetika.
"Masker kain makin hari makin keren ya. Sekarang banyak motif kain yang cantik tapi tetap nyaman dan aman untuk dipakai," tuturnya.
Masker produksinya menggunakan beberapa material seperi ultravine, serena, serta kain filter. Diah merancangnya agar tidak gerah saat dipakai.
"Dalam sebulan, saya bikin sampai dua ratus. Ini sudah jalan lima bulan, bulan pertama dulu masih sebagai pelengkap dari scarf," Diah mengungkap.
Tidak hanya Jawa Timur, masker buatannya juga diminati pembeli dari berbagai daerah seperti Bandung, Bogor, Jakarta, Bali, Medan, dan lain-lain.
"Saya berharap bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang jenuh dengan masker polos. Masker buatan saya menjadi opsi bagi yang ingin tampil dengan masker yang cantik namun tetap aman dan nyaman," pungkasnya
Aturan Terbaru Perjalanan Menggunakan Kereta Api, Wajib Antigen dan Tidak Boleh Flu Atau Diare |
![]() |
---|
Peringati Pekan Sarapan Nasional, Nestlé Terus Ajak Masyarakat untuk Penuhi Sarapan Seimbang |
![]() |
---|
Asah Kreativitas Pengajar, Susu Steril Tujuh Kurma Bersama HIMPAUDI Jatim Gelar Lomba Kreasi |
![]() |
---|
Peduli Masyarakat Terdampak Pandemi, Ladies Community Bagikan Sembako untuk Tenaga Kebersihan |
![]() |
---|
Sukses Dirikan Brand Baru saat Pandemi, Teh Mira Bantu Puluhan Pekerja yang Kena PHK |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!